Minggu, 29 Juli 2012

Kisah 1001 Malam Episode 5 : MANTERA SI ANAK GEMBALA

Malam kedua, Ranuka meminta supaya Rakata melanjutkan ceritanya.
 
“Sekiranya Yang Mulia mengizinkan, tentulah aku lanjutkan” sahut Rakata

“Lanjutkan ceritamu” titah Baginda. Dan Rakata pun mulai bercerita lagi.

“Telah kita ketahui bahwa lembu jantan itu bersimpuh didepan pak Kyai” kata Rakata. Hal ini membuat jin keheranan. Dan jin pun menyuruh pak Kyai melanjutkan ceritanya.

“Akhirnya lembu jantan itu dibawa pulang ke rumah seorang gembala, pembantuku. Gembala itu mempunyai seorang anak perempuan yang pandai dalam ilmu sihir. Ia tahu bahwa lembu jantan tadi sebenarnya adalah anakku. Oleh karena itu, pagi-pagi sekali gembala datang lagi menemuiku.

“Tuan” katanya “Aku mempunyai seorang anak yang bisa membantu tuan memulihkan lembu jantan itu menjadi manusia, menjadi anak tuan kembali” katanya lagi. Dan aku pun bergegas ke rumah si gembala untuk minta pertolongan anaknya.

“Benarkah kau bisa menolongku?” tanyaku ketika si anak gembala itu menemuiku di rumahnya.

“Benar, tuan” sahutnya

“Tolonglah aku dan aku akan membalas budimu. Apa saja yang kau minta, aku akan memenuhi permintaanmu”

“Apakah tuan berjanji?” Tanya si Anak gembala
“Aku Berjanji” sahutku
“Apakah tuan tidak keberatan mengawinkan aku dengan anak tuan?” Tanya anak gembala itu lagi.

“Dengan senang hati ku ambil kau sebagai menantuku” sahutku “tapi buktikan dulu bahwa kau bisa mengubah kembali lembu itu menjadi anakku”.

Si anak gembala itu pun kemudian membacakan mantera-manteranya. Dan sungguh ajaib. Lembu jantan seketika itu juga berubah menjadi ankku. Kami, aku dan anakku berpeluk-pelukan penuh rasa haru.

Beberapa hari kemudian, aku kawinkan anakku dengan anak gembala tadi. Aku merasa sangat berbahagia melihat anak dan menantuku hidup dengan rukun dan sejahtera. Tapi tak lama kemudian aku kehilangan isteri lagi”

“Bukankah itu sudah kau katakan tadi? Bukankan isterimu di sihir menjadi lembu betina oleh isteri pertamamu?” Tanya Jin.

“Bukan itu” sahutku
“Lalu?” Tanya Jin lagi
“Maksudku, aku sudah kehilangan isteri kedua, sekarang kehilangan lagi isteri pertamaku”
“Hilang??” Tanya Jin heran
“Isteri pertamaku, yang dengan kejam menyihir anak dan isteri keduaku menjadi lembu, disihir pula oleh manantuku. Dan inilah sekarang ia menjadi rusa ini” kata Pak Kyai.

“Ceritamu sungguh hebat dan mengharukan, Pak Kyai” kata Jin
“Maka, kupenuhi permintaanmu, kuberi kau setetes darah saudagar ini kalau aku telah membunuhnya. Lihat, kupenggal lehernya sekarang juga” katanya.

“Hai, tunggu dulu” tiba-tiba terdengar suara orang berteriak dari kejauhan. Jin dan Pak Kyai tertegun. Mereka melihat seorang laki-laki tua berjalan bersama dua ekor anjing, jalannya masih kelihatan seperti seorang pemuda.

“Aku dengar apa yang telah kalian bicarakan disini dari kejauhan” kata lelaki itu
“Siapa kau ?” Tanya jin dengan berang
“Aku seorang musafir. Kerjaku hanya menjelajah dari satu negeri ke negeri lain dengan berjalan kaki”
“Lalu apa maumu ?” Tanya jin lagi dengan perasaan mendongkol

“Kau ingin membunuh saudagar ini dan kau janjikan pada pak Kyai setets darahnya, karena ia mempunyai cerita yang menarik hatimu. Aku mempunyai cerita lain yang jauh lebih menarik daripada ceritanya. Maka akupun bermaksud ingin meminta barang setetes darah saudagar ini” katanya lagi.

“Kalau ceritamu betul menarik, kuberi kau bukan hanya setetes tapi dua cangkir” sahut Jin
“Oh, terima kasih. Itu sungguh luar biasa” sahut si musafir dengan wajah berseri-seri.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Bisnis Pulsa

 
;