Sabtu, 05 Mei 2012

Kisah 1001 Malam Episode 1 : DENDAM SI RAJA ZALIM

PADA ZAMAN DAHULU, ada seorang Raja bernama Syah Riyar. Beliau memerintah di sebuah negeri yang besar dan makmur. Meliputi wilayah China dan India. Tahta agung beliau merupakan warisan dari ayahnya yang lebih dulu memerintah negeri tersebut.
 
Baginda mempunyai seorang adik kandung bernama Syah Zaman, juga seorang raja yang luhur kewibawaannya. Dengan demikian, tahulah kita baginda memang berasal dari sebuah keluarga raja-raja agung di muka bumi.

Berkat kewibawaan Sri Baginda, negerinya selalu aman tenteram. Seluruh kawula amatlah patuh pada Baginda. Teptai, permaisuri Baginda tidak setia. Suatu hari permaisuri bermain cinta dengan seorang punggawa keraton, termasuk kawula baginda sendiri.

Tentu saja baginda sangat murka. Dititahkannya pardan menteri untuk membunuh permaisuri yang berlaku hina tersebut. Dan sejak saat itu baginda bersumpah tidak sudi lagi mempunyai isteri yang bagaimanpun cantik jelitanya. Dimata baginda, semua wanita merupakan makhluk yang rendah budi serta martabatnya. Tak seorangpun wanita yang patut dimuliakannya.

Diam-diam Baginda menyimpan dendam ini dengan rapi sambil merenungkan cara melakukan pembalasan yang hebat bagi semua wanita. Akhirnya ditemukanlah cara tersebut. Setiap sore, dititahkannya Perdana Menteri memanggil seorang gadis ke keraton untuk menghibur Baginda pada malam hari, kemudian membunuh gadis tersebut pada keesokan harinya. Perdana Menteri yang sudah tua itu pun sibuk dibuatnya.

Satu-persatu kumisnya berubah menjadi putih karena tugas yang bertentangan dengan hati nuraninya. Tapi tugas adalah tugas. Ia tidak boleh menawar. Apa boleh buat, sore mencari gadis, pagi membunuhnya. Sore mencari lagi dan esok membunuhnya lagi.

Begitulah tugasnya, terus menerus selama tiga tahun tanpa henti. Ia jadi ngeri melihat dirinya sendiri, tiba-tiba berubah menjadi malaikat maut tanpa dikehendakinya. Dan para kawula lebih ngeri lagi. Seluruh penjuru negeri Baginda dicengkram rasa takut yang luar biasa. Baginda yang dulu dimuliakan, dijunjung tinggi segeanp titahnya dan disayangi, kini ditakuti dan dibenci. Terutama oleh para kawula yang mempunyai anak-anak gadis.

Namun demikian mereka tetap tidak berdaya. Kawula hanyalah makhluk rendahan.

Suatu hari, Perdana Menteri sebenarnya sudah amat jemu dengan tugasnya, dimaki habis-habisan oleh Baginda Raja karena tak berhasil membawa seorang gadis pun untuk menghibur baginda di keraton.

”Kamu mulai berkhianat, apa mau mencoba menentang segenap perintah Rajamu?” bentak Baginda. Nafasnya turun naik. Perut Baginda yang gendut bergerak seperti balon ditiup angin.

”Ampun beribu ampun Yang Mulia,” sahut Perdan Menteri takzim ”sungguh tak ada secuilpun niat hamba menentang titah Paduka”

”Tapi mengapa tak kau bawa gadis yang kupesan itu? Mengapa?”

”maafkan sekali lagi yang Mulia, negeri Paduka ini sudah tak mempunyai gadis lagi,” sembah Perdana Menteri. ”hamba telah berusaha sejauh hamba mampu, tapi tak berhasi menemukannya,”

”Cari, temukan dan bawa kesini,” bentak Baginda lagi ”Aku tidak peduli kau mencari di puncak gunung mana, yang penting kau cari, dan dapat, kalau tidak, akan kupenggal lehermu......”

Wajah baginda nampak liar seperti serigala lapat. Dan Perdana Menteri yang gemetar itu menunduk-nunduk untuk mencium kaki Baginda.  Siapapun tau lah artinya, yaitu bahwa sang Perdana Menteri masih ingin tetap dalam jabatannya dan sikap membungkuk-bungkuk itu tak bisa diratikan lain kecuali berupa janji setia pada Baginda untuk  berusaha lagi bagaimanpun sulitnya....

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Bisnis Pulsa

 
;