Jumat, 27 April 2012 1 komentar

Hukum Memegang Tongkat bagi Khotib

Jumhur (mayoritas) Dijelaskan oleh Imam Syafi'i di dalam kitab al-Umm:

قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى) بَلَغَنَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَطَبَ اِعْتَمَدَ عَلَى عَصَى. وَقَدْ قِيْلَ خَطَبَ مُعْتَمِدًا عَلَى عُنْزَةٍ وَعَلَى قَوْسٍ وَكُلُّ ذَالِكَ اِعْتِمَادًا. أَخْبَرَنَا الرَّبِيْعُ قَالَ أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ قَالَ أَخْبَرَناَ إِبْرَاهِيْمُ عَنْ لَيْثٍ عَنْ عَطَاءٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَطَبَ يَعْتَمِدُ عَلَى عُنْزَتِهِ اِعْتِمَادًا

Imam Syafi'i RA berkata: Telah sampai kepada kami (berita) bahwa ketika Rasulullah saw berkhuthbah, beliau berpegang pada tongkat. Ada yang mengatakan, beliau berkhutbah dengan memegang tongkat pendek dan anak panah. Semua benda-benda itu dijadikan tempat bertumpu (pegangan). Ar-Rabi' mengabarkan dari Imam Syafi'i dari Ibrahim, dari Laits dari 'Atha', bahwa Rasulullah SAW jika berkhutbah memegang tongkat pendeknya untuk dijadikan pegangan". (al-Umm, juz I, hal 272)

عَنْ شُعَيْبِ بْنِ زُرَيْقٍ الطَائِفِيِّ قَالَ شَهِدْناَ فِيْهَا الجُمْعَةَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى عَصَا أَوْقَوْسٍ

Dari Syu'aib bin Zuraidj at-Tha'ifi ia berkata ''Kami menghadiri shalat jum'at pada suatu tempat bersama Rasulullah SAW. Maka  Beliau berdiri berpegangan pada sebuah tongkat atau busur". (Sunan Abi Dawud hal. 824).

As Shan’ani mengomentari hadits terserbut bahwa hadits itu menjelaskan tentang “sunnahnya khatib memegang pedang atau semacamnya pada waktu menyampaikan khutbahnya”. (Subululus Salam, juz II, hal 59)

فَإِذَا فَرَغَ المُؤَذِّنُ قَامَ مُقْبِلاً عَلَى النَّاسِ بِوَجْهِهِ لاَ يَلْتَفِتُ يَمِيْنًا وَلاَشِمَالاً وَيُشْغِلُ يَدَيْهِ بِقَائِمِ السَّيْفِ أَوْ العُنْزَةِ وَالمِنْبَرِ كَيْ لاَ يَعْبَثَ بِهِمَا أَوْ يَضَعَ إِحْدَاهُمَا عَلَى الآخَرِ

Apabila muadzin telah selesai (adzan), maka khatib berdiri menghadap jama' ah dengan wajahnya. Tidak boleh menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan kedua tangannya memegang pedang yang ditegakkan atau tongkat pendek serta (tangan yang satunya memegang) mimbar. Supaya dia tidak mempermainkan kedua tangannya. (Kalau tidak begitu) atau dia menyatukan tangan yang satu dengan yang lain". (Ihya' 'Ulum al-Din, juz I, hal 180)

Hikmah dianjurkannya memegang tongkat adalah untuk mengikat hati (agar lebih konsentrasi) dan agar tidak mempermainkan tangannya. Demikian dalam kitab Subulus Salam, juz II, hal 59).
Jadi, seorang khatib disunnahkan memegang tongkat saat berkhutbah. Tujuannya, selain mengikuti jejak Rasulullah SAW juga agar khatib lebih konsentrasi (khusyu’) dalam membaca khuthbah. Wallahua’lam bishshawab. (Ngabdurrahman al-Jawi)
---------------
»»  Baca Selengkapnya...
0 komentar

Membaca Sholawat Setelah Adzan

Bila difahami lebih mendalam seringkali sebuah laku ibadah memiliki nilai ganda. Satu nilai spiritual yang berorientasi Yang Maha Kuasa (hablum minallah), Sisi lain nilai social (hablum minan nas) menjadi syiar bagi Islam itu sendiri. Misalnya shalat Jum’ah, ibadah haji, Adzan  dan lain sebagainya. Akan tetapi sebagian kaum muslim tidak dapat memahami hal ini dengan baik. Malahan sebaliknya, laku ibadah itu menjadi sumber perdebatan yang ujungnya bermuara pada pembelaan ego sebuah kelompok tertentu. Sehingga yang terjadi adalah saling tuding bid’ah dan klaim-klaim primordial

Sebut saja perdebatan mengenai hukum khatib memegang tongkat dalam shalat jum’at. Atau hukum berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Makkah-Madinah ketika haji. Atau sekedar membaca shalawat setelah adzan dalam setiap shalat dan masih banyak lagi lainnya. Perdebatan semacam ini tidak harus terjadi apabila kaum muslimin memahami konteks sebuah laku ibadah.
Di sinilah perlunya klarifikasi hukum berdasar pada dalil hadits maupun sunnah. Seperti dalil seputar pembacaan shalawat kepada Nabi setelah adzan yang asal hukumnya adalah sunnah, dan tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim (hadits no. 384), dan Abu Dawud (hadis no. 523). Yaitu:

اِذَا سَمِعْتُمُ النِّدَأَ فَقُوْلُوْا مَثَلُ مَا يَقُوْلُ ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ.

Artinya: Ketika kalian mendengarkan adzan maka jawablah, kemudian setelah itu bacalah sholawat kepadaku. (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
Pendapat di atas ini juga didukung  oleh Imam Jalaludin as-Suyuthi, Ibnu Hajar al-Haitsami, Syeikh Zakariya al-Anshari, dan lain lain.
Imam Ibnu Abidin dalam ‘hasyiyahnya’ mengatakan, bahwa pendapat yang didukung oleh Madzhab Syafi’i dan Hanbali adalah pendapat yang mengatakan shalawat setelah adzan adalah sunah bagi orang yang adzan dan orang yang mendengarkannya.
Para ulama memberikan penjelasan bahwa, pada hakikatnya puji-pujian setelah adzan adalah dalam kategori bid’ah hasanah.
Sedangkan pengamalan puji-pujian secara popular baru mulai sekitar tahun 781 H, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Abidin dalam kitab “Hasiyah” yang merujuk pada pendapat Imam as-Sakhawi.
Dalam kitab “taj al-jami” ada dijelaskan bahwa :

اَلصَّلاَةُ بَعْدَ اْلاَذنِ سُنَّةٌ لِلسَّامِعِ وَاْلمُؤَذّنُ وَلَوْ بِرَفْعِ الصَّوْتِ, وَعَلَيْهِ الشَّافِعِيَّة وَاْلحَنَابِلَة وَهِيَ بِدْعَةٌ حَسَنَةٌ .

Artinya : Membaca shalawat setelah adzan adalah sunah, baik bagi orang yang adzan maupun orang yang mendengarkannya, dan boleh mengeraskan suara. Pendapat inilah yang didukung oleh kalangan madzhab Syafi’iyah, dan kalangan madzhab Hanbali.

Sumber "Tradisi Amalian NU dan Dalilnya", LTM-PBNU, Jakarta, 2011 (Redaktur: Ulil Hadrawi
»»  Baca Selengkapnya...
0 komentar

Kenapa Harus Makan Telor???

Telur adalah makanan yang sempurna dan praktis untuk dikonsumsi saat sarapan, makan siang, atau makan malam. Dulu, telur pernah dicap sebagai makanan yang tidak sehat. Tetapi seiring dengan banyaknya penelitian terbaru yang membuktikan manfaat telur bagi kesehatan, penilaian buruk tentang telur pun berangsur hilang.


Sebenarnya, ada banyak manfaat kesehatan yang dapat Anda peroleh dari konsumsi sebutir telur. Berikut adalah lima alasan mengapa Anda perlu memilih telur sebagai salah satu makanan:

1. Jantung Sehat

Sebagian besar dari reputasi buruk telur adalah karena kolesterol dalam kuning telur. Menurut American Heart Association (AHA), satu kuning telur besar memiliki sekitar 186 miligram (mg) kolesterol dan jumlah itu cukup untuk memenuhi asupan kolesterol seseorang (yang menurut rekomendasi sampai 300 mg per hari). AHA merekomendasikan bahwa orang dengan kadar kolesterol normal dapat mengonsumsi telur sebanyak empat butir per minggu. Sementara untuk orang dengan penyakit jantung cukup dua butir setiap minggunya.

Para ahli beranggapan, putih telur tidak memiliki kandungan kolesterol sama sekali dan oleh karenanya tidak ada batasan untuk mengonsumsi putih telur, karena dapat mempromosikan kesehatan jantung. Bahkan, sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan dalam Circulation, jurnal dari American Heart Association, menemukan bahwa lutein, nutrisi yang ditemukan dalam kuning telur, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Menurunkan berat badan

Telur merupakan camilan yang sangat baik bagi siapa saja yang ingin menurunkan atau mengelola berat badan mereka. Dengan 6 gram protein dan hanya 80 kalori yang terkandung dalam sebutir telur besar, satu telur rebus bisa menjadi camilan memuaskan. Anda juga bisa menambahkan segenggam bayam segar sebagai pendampingnya. Perlu diketahui, putih telur hanya memiliki 15 kalori per butirnya. Tidak ada kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada putih telur sehingga sangat baik untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan.

3. Makanan kaya nutrisi

Selain dapat membantu mengontrol berat badan, telur juga menyediakan banyak nutrisi penting, termasuk vitamin A, dan zat besi mineral, fosfor, seng, dan DHA, yang merupakan kunci untuk kesehatan otak. Untuk vegetarian yang masih mengonsumsi beberapa produk hewani, telur bisa menjadi pilhan terbaik karena kaya akan vitamin B12 - nutrisi penting yang kebanyakan manusia dapatkan dari daging, ikan, dan susu. Tinggi tidaknya nutrisi yang terkandung pada telur juga sangat tergantung dari bagaimana proses produksinya. Bila peternak ayam memberi pakan ayam petelur omega 3, maka akan menghasilkan telur yang diperkaya dengan asam lemak omega-3, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.

4. Telur mentah amankah?

Semua jenis telur mentah, bahkan telur organik dapat membawa risiko penyakit yang berasal dari bakteri salmonella. Secara historis, pemakan makanan mentah merasa bahwa telur yang digoreng dapat membuat nutrisi pada telur hilang. Tetapi sesungguhnya anggapan tersebut tidaklah benar.

5. Cara sehat makan telur

Merebus telur atau memasak tanpa menggunakan minyak atau mentega adalah cara terbaik untuk memasak telur karena rendah kandungan kalori. Telur dapat menjadi pilihan untuk makan siang dan camilan sehat pada malam hari.
»»  Baca Selengkapnya...

Bisnis Pulsa

 
;